🏉 Perbedaan Puff Pastry Dan Danish Pastry
PerbedaanRoti/bread , Cake dan Kue Kering/cookies Perbedaan Roti/bread , Cake dan Kue Kering/cookies | roti merupakan salah satu makanan yang sangat diketahui oleh banyak orang, kalau tidak salah roti pertama kali dibuat di daerah mesir, dan kini roti sudah menyebar keseluruh pelosok dunia, dengan varian tertentu dan jenis yang bermacam-macam
lapisseperti crackers, puff biscuit serta Croisant dan Danish Pastry Dari segi mekanikal alat ini untuk reduksi ketebalan adonan. Sheeter umumnya terdiri dari corong pengumpan dengan dasar terbuka dan dua rol untuk memipihkan adonan . Dalam pembuatan, Croisant dan Danish Pastry adonan harus dibentuk menjadi lembaran - lembaran sangat tipis
PEMBAHASANPEMBUATAN PASTRY Perbedaan puff dan Danish - Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Adonan puff pastry disusun oleh adonan dasar dan lemak roll-in (pelapis). Karakteristik umum puff pastry mengacu ke komposisi dan metode produksi. Puff pastry seharusnya mengembang, memiliki kulit yang renyah, crumb yang lembut, aroma yang baik, dan biasanya kurang manis
14 Pastry cutter (pemotong adonan berbentuk pisau dengan roda) 15. Danish pastry cutter (seperti pastry cutter, namun dalam sekala yang lebih besar) 16. Croissant cutter (pemotong adonan croisant) 17. Pastry bag (kain atau plastik berbentuk segitiga) 18. Piping tube (alat untuk menghias tart) 19. Pastry brush (kuas dari kayu atau plastik) 20.
Teknikpembuatan dari ketiga jenis pastry tersebut meskipun cenderung sama, namun tetap memiliki sedikit perbedaan. Baik puff pastry, danish pastry dan croissant pastry memiliki teknik pengadukan adonan yang hanya ¾ kalis dan proses pelipatan (folding) yang dilakukan sebanyak 3 sampai 5 kali dengan ketebalan adonan 2 cm. Perbedaan dari ketiganya terletak pada proses mengistirahatkan adonan yang harus terlebih dahulu dilakukan sebelum masuk ke dalam proses folding.
Pastryberasal dari kata paste atau pasta, tapi pada kenyataannya banyak produk pastry tidak hanya terbatas dari adonan pasta, melainkan juga adonan solid (dough). Pada bab ini kita akan membahas beberapa dasar produk adonan pastry yaitu yeast-raised pastry (danish dan croisant), puff pastry, choux paste, short dough (pie), strudel dan phylo dough.
PENGGUNAANES BALOK PADA PEMBUATAN PUFF PASTRY DAN DANISH PASTRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA TINGKAT XI TATA BOGA DI SMK PARIWISATA KOTA CIREBON. Hasil menunjukkan perbandingan kefir dan ubi jalar ungu mempengaruhi es krim pada uji organoleptik warna, rasa, tekstur, dan penilaian keseluruhan, total padatan, kadar lemak,
Flakepastry ada yang dibuat menggunakan ragi (contohnya danish dan croissant ), dan ada juga yang tidak menggunakan ragi (seperti puff pastry ). Croissant identik dengan bentuknya yang menyerupai bulan sabit, sedangkan danish dan puff banyak divariasikan dengan isian dan hiasan. Choux Pastry
Apapunyang ada di dalam cream soup itu, asalkan dikemas dengan puff pastry yang cantik,pasti enak. Hari ini cream soup-nya aku buat dari ayam, jamurdan jagung manis (beli utuh trus di sisir dan di rebus). Monggo yang butuh pastry dan danish bisa hubungi crew kami "GoldFrance Semarang" Jl. Tentara Pelajar no 9 Rt 06/Rw 1, Jomblang
WkyP. Perbedaan Puff Pastry Dan Danish Pastry – Puff Pastry dan Danish Pastry memang terlihat mirip, tetapi jika Anda mencari lebih dalam, Anda akan menemukan beberapa perbedaan yang signifikan. Kedua jenis pastry ini memiliki banyak kesamaan dalam proses membuatnya, tetapi mereka berbeda dalam hal tekstur, rasa, dan cara menggunakannya. Puff pastry adalah pastry yang terbuat dari berlapis-lapis kulit pastry yang tipis, seperti yang biasa Anda dapatkan di toko-toko kue. Setiap lapisan pastry terbuat dari mentega yang dicampur dengan tepung terigu. Mentega akan menciptakan udara yang membuat pastry mengembang ketika dimasak. Danish pastry, di sisi lain, juga terbuat dari lapisan pastry tipis, tetapi biasanya lebih tebal daripada puff pastry. Pastry ini dicampur dengan telur, susu, dan mentega. Pastry ini juga menggunakan tepung terigu, tetapi lebih banyak untuk membuatnya lebih kenyal dan tebal. Danish pastry biasanya diberi topping seperti buah kering atau rempah-rempah untuk memberikan rasa tambahan. Ketika membandingkan tekstur, puff pastry lebih lembut dan lebih ringan daripada Danish pastry. Puff pastry juga lebih mudah dihancurkan ketika ditekan. Danish pastry, di sisi lain, lebih kenyal dan lebih tebal. Puff pastry biasanya terasa lebih gurih dan manis, sedangkan Danish pastry terasa lebih kaya dan lezat. Ketika menggunakannya, puff pastry dan Danish pastry dapat digunakan untuk berbagai makanan. Puff pastry secara luas digunakan untuk membuat tart, bakpao, dan berbagai makanan lainnya. Danish pastry, di sisi lain, digunakan untuk membuat donat, pai, dan makanan lainnya. Dengan mengetahui perbedaan antara puff pastry dan Danish pastry, Anda dapat menggunakan pastry yang tepat untuk membuat makanan yang Anda inginkan. Puff pastry cocok untuk makanan yang lembut dan ringan, sedangkan Danish pastry cocok untuk makanan yang lebih kaya. Jadi, jika Anda ingin membuat makanan yang lezat dan kaya, Anda harus menggunakan Danish pastry. Penjelasan Lengkap Perbedaan Puff Pastry Dan Danish Pastry1. Puff pastry dan Danish pastry memiliki banyak kesamaan dalam proses membuatnya, tetapi mereka berbeda dalam hal tekstur, rasa, dan cara menggunakannya. 2. Puff pastry lebih lembut dan lebih ringan daripada Danish pastry. 3. Danish pastry lebih kenyal dan lebih Puff pastry terasa lebih gurih dan manis, sedangkan Danish pastry terasa lebih kaya dan lezat. 5. Puff pastry secara luas digunakan untuk membuat tart, bakpao, dan berbagai makanan lainnya. 6. Danish pastry digunakan untuk membuat donat, pai, dan makanan lainnya. 7. Puff pastry cocok untuk makanan yang lembut dan ringan, sedangkan Danish pastry cocok untuk makanan yang lebih kaya. Penjelasan Lengkap Perbedaan Puff Pastry Dan Danish Pastry 1. Puff pastry dan Danish pastry memiliki banyak kesamaan dalam proses membuatnya, tetapi mereka berbeda dalam hal tekstur, rasa, dan cara menggunakannya. Puff pastry dan Danish pastry adalah dua jenis pastry yang sangat populer di seluruh dunia. Meskipun keduanya terlihat mirip dan memiliki banyak kesamaan dalam proses membuatnya, mereka berbeda dalam hal tekstur, rasa, dan cara menggunakannya. Pertama-tama, mari kita lihat perbedaan yang paling mendasar antara Puff pastry dan Danish pastry. Puff pastry adalah pastry yang populer di Eropa yang dibuat dengan cara menggabungkan lapisan-lapisan adonan yang diberi lemak, biasanya mentega atau margarin. Proses ini menciptakan pastry yang lembut dan renyah dengan tekstur Geoflock. Puff pastry juga memiliki rasa yang kuat dan akan lebih berlemak jika dibandingkan dengan Danish pastry. Puff pastry biasanya digunakan untuk membuat puff pastry, pai, dan tart. Sedangkan Danish pastry adalah pastry yang populer di Denmark. Pastry ini dibuat dengan cara menggabungkan lapisan-lapisan adonan yang diberi lemak, biasanya mentega, dan ditambahkan gula, susu, dan kismis. Proses ini menciptakan pastry yang lembut, halus, dan lembut dengan tekstur yang lebih lembut daripada Puff pastry. Danish pastry juga memiliki rasa yang lebih manis dan lebih kaya jika dibandingkan dengan Puff pastry. Danish pastry biasanya digunakan untuk membuat pastry yang terdiri dari lapisan-lapisan adonan dan isian seperti donat, croissant, dan pai dan tart. Kedua pastry ini juga berbeda dalam cara menggunakannya. Puff pastry biasanya digunakan untuk membuat pastry yang berbentuk seperti puff pastry, pai, dan tart. Danish pastry biasanya digunakan untuk membuat pastry yang terdiri dari lapisan-lapisan adonan dan isian seperti donat, croissant, dan pai dan tart. Keduanya biasanya juga digunakan dalam aplikasi makanan lain seperti puding dan pai. Jadi, meskipun Puff pastry dan Danish pastry memiliki banyak kesamaan dalam proses membuatnya, mereka berbeda dalam hal tekstur, rasa, dan cara menggunakannya. Puff pastry memiliki tekstur Geoflock yang lebih renyah dan rasa yang lebih kuat. Sementara itu, Danish pastry memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih manis. Keduanya juga digunakan untuk aplikasi makanan yang berbeda seperti puff pastry, pai, tart, donat, dan croissant. 2. Puff pastry lebih lembut dan lebih ringan daripada Danish pastry. Puff pastry dan Danish pastry adalah dua jenis pastry yang populer yang digunakan untuk membuat kue, tart, croissant, dan banyak lagi. Mereka memiliki beberapa perbedaan yang penting, dan salah satunya adalah bahwa puff pastry lebih lembut dan lebih ringan daripada Danish pastry. Puff pastry adalah pastry yang terbuat dari lapisan lembut dan ringan dari mentega tawar dan adonan. Mentega tawar diketuk-ketuk dalam adonan sebelum adonan dibulatkan dan dipersiapkan. Proses ini membuat lapisan mentega dalam adonan mengembang, sehingga adonan menjadi tipis dan ringan. Puff pastry juga mengandung sedikit gula, sehingga rasanya kurang manis daripada Danish pastry. Sedangkan Danish pastry adalah pastry yang lebih tebal dan padat. Ini terbuat dari adonan seperti puff pastry, tetapi adonan ini juga mengandung mentega cair dan gula yang lebih banyak daripada puff pastry. Mentega cair dan gula ini menyebabkan pastry menjadi lebih tebal dan padat ketika dipanggang. Danish pastry juga biasanya lebih manis daripada puff pastry. Keduanya memiliki manfaat masing-masing. Puff pastry memiliki tekstur yang lembut dan ringan, yang membuatnya ideal untuk membuat tart, croissant, dan pastry lainnya. Danish pastry tebal dan padat, dan ini membuatnya ideal untuk membuat pastry manis seperti donat, kue kering, dan banyak lagi. Jadi, puff pastry lebih lembut dan lebih ringan daripada Danish pastry. Puff pastry memiliki tekstur yang lembut dan ringan, yang membuatnya ideal untuk membuat tart, croissant, dan pastry lainnya. Sedangkan, Danish pastry tebal dan padat, dan ini membuatnya ideal untuk membuat pastry manis seperti donat, kue kering, dan banyak lagi. 3. Danish pastry lebih kenyal dan lebih tebal. Puff pastry dan Danish pastry adalah jenis roti tinggi yang lezat dan bertekstur kaya, yang biasanya digunakan untuk membuat pai, tart, dan kue lainnya. Kedua jenis roti memiliki komposisi yang hampir serupa, yaitu lapisan lembaran kulit tepung terigu yang dilapisi dengan mentega atau margarin. Namun, ada beberapa perbedaan yang jelas antara kedua jenis roti ini. Pertama, puff pastry dibuat dengan menggunakan lembaran mentega yang tebal dengan komposisi tepung terigu dan air, yang dibentuk menjadi lapisan tipis dan dikukus. Sebaliknya, danish pastry dibuat dengan menggunakan adonan roti tawar yang lebih tipis dan lembaran margarin yang lebih tipis. Kedua, puff pastry menghasilkan roti yang bertekstur lembut dan ringan. Ketika dipanggang, puff pastry akan mengembang menjadi lapisan-lapisan tipis yang berserakan, yang menciptakan tekstur yang sangat renyah dan kering. Sebaliknya, Danish pastry menghasilkan roti yang lebih kenyal dan lebih tebal. Ketika dipanggang, Danish pastry akan mengembang menjadi lapisan-lapisan yang lebih tebal dan lembut. Ketiga, puff pastry memiliki rasa yang sangat lembut dan kering, sedangkan Danish pastry memiliki rasa yang lebih kuat dan lebih lembut. Puff pastry juga memiliki tekstur yang lebih kering dan renyah, sedangkan Danish pastry memiliki tekstur yang lebih kenyal dan lebih tebal. Jadi, meskipun kedua jenis roti tinggi ini memiliki komposisi yang hampir sama, ada beberapa perbedaan yang jelas antara puff pastry dengan Danish pastry, salah satunya adalah bahwa Danish pastry lebih kenyal dan lebih tebal. Oleh karena itu, jika Anda ingin membuat roti tinggi yang lebih lembut dan lezat, Anda harus memilih Danish pastry. 4. Puff pastry terasa lebih gurih dan manis, sedangkan Danish pastry terasa lebih kaya dan lezat. Kue Puff Pastry dan Danish Pastry adalah dua jenis kue yang populer dan sering ditemukan di kafe dan toko roti. Kedua jenis kue ini memiliki banyak kesamaan, tetapi juga ada beberapa perbedaan yang menyebabkan mereka menjadi lebih unik dan lezat. Salah satu perbedaan terbesar antara keduanya adalah tekstur, rasa, dan komposisi. Puff pastry adalah jenis pastry yang dibuat dari lapisan-lapisan lemak dan adonan yang dipanggang. Teksturnya adalah lembut dan lembut. Puff pastry dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan bisa menjadi lebih lezat dengan tambahan topping atau isian. Rasa Puff pastry lebih gurih dan manis daripada Danish pastry. Puff pastry terutama terbuat dari mentega, tepung terigu, dan air. Sementara itu, Danish pastry adalah jenis pastry yang dibuat dari adonan yang dicampur dengan mentega dan keju, seringkali ditambahkan dengan buah-buahan segar atau krim. Tekstur Danish pastry lebih kaya dan lebih lembut daripada Puff pastry. Rasanya juga lebih kaya dan lezat. Komposisi Danish pastry mencakup tepung terigu, telur, gula, dan mentega. Keduanya adalah jenis pastry yang populer karena rasa dan tekstur yang lezat. Namun, Puff pastry terasa lebih gurih dan manis, sedangkan Danish pastry terasa lebih kaya dan lezat. Puff pastry terutama terbuat dari mentega, tepung terigu, dan air, sementara Danish pastry mencakup tepung terigu, telur, gula, dan mentega. Kedua jenis pastry ini cocok untuk acara-acara spesial dan cocok untuk cemilan dan makanan ringan. 5. Puff pastry secara luas digunakan untuk membuat tart, bakpao, dan berbagai makanan lainnya. Puff pastry dan Danish pastry adalah dua jenis pastry yang memiliki banyak perbedaan. Puff pastry adalah pastry yang dibuat dengan cara menggulung lapisan kecil lemak seperti mentega atau margarin sebagai lapisan antara lapisan kulit pastry, sedangkan Danish pastry adalah pastry yang dibuat dengan cara menggulung lapisan mentega atau margarin sebagai lapisan antara lapisan kulit pastry dan bahan tambahan seperti gandum, almond, coklat, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan kedua jenis pastry memiliki karakteristik yang berbeda. Pertama, konsistensi dan tekstur. Puff pastry dibuat dengan menggulung lapisan lemak sehingga menghasilkan tekstur yang renyah, sedangkan Danish pastry menggunakan lapisan lemak yang lebih tebal sehingga menghasilkan tekstur yang lebih lembut. Selain itu, puff pastry juga lebih banyak menggunakan bahan tambahan seperti susu, telur, dan bahan lainnya sehingga memberikan rasa yang lebih kaya dan lebih enak. Kedua, penggunaan. Puff pastry lebih sering digunakan untuk membuat tart, bakpao, dan berbagai makanan lainnya, sedangkan Danish pastry lebih sering digunakan untuk membuat makanan kue seperti kue coklat, kue almond, dan sebagainya. Ketiga, waktu membuat. Puff pastry membutuhkan waktu lebih lama untuk membuatnya karena harus melewati proses menggulung lapisan lemak, sedangkan Danish pastry membutuhkan waktu lebih singkat karena hanya perlu menggulung lapisan lemak dan bahan tambahan dalam satu lapisan. Keempat, bahan. Puff pastry terdiri dari lapisan kulit pastry, mentega atau margarin, telur, dan susu, sedangkan Danish pastry terdiri dari lapisan kulit pastry, mentega atau margarin, gandum, almond, coklat, dan bahan tambahan lainnya. Kelima, penampilan. Puff pastry memiliki penampilan yang bervolume dan berlapis-lapis, dan juga memiliki warna keemasan karena menggunakan bahan mentega, sedangkan Danish pastry memiliki penampilan yang datar dan berwarna kecoklatan karena menggunakan bahan almond dan coklat. Jadi, meskipun kedua jenis pastry memiliki beberapa kesamaan, mereka juga memiliki banyak perbedaan. Puff pastry secara luas digunakan untuk membuat tart, bakpao, dan berbagai makanan lainnya, sedangkan Danish pastry digunakan untuk membuat makanan kue seperti kue coklat, kue almond, dan sebagainya. Puff pastry membutuhkan waktu lebih lama untuk membuatnya, dan juga memiliki penampilan yang bervolume dan berlapis-lapis. Sedangkan Danish pastry membutuhkan waktu lebih singkat untuk membuatnya, dan memiliki penampilan yang datar dan berwarna kecoklatan. 6. Danish pastry digunakan untuk membuat donat, pai, dan makanan lainnya. Danish pastry dan puff pastry adalah dua jenis pastry yang sering digunakan dalam berbagai jenis makanan. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal tekstur, bahan, dan cara pembuatan. Pertama-tama, tekstur dari kedua pastry berbeda. Puff pastry memiliki tekstur yang lembut, ringan, dan berpori-pori. Sementara Danish pastry memiliki tekstur yang lebih padat, kenyal, dan berlapis. Kedua pastry juga memiliki perbedaan dalam bahan-bahan yang digunakan. Puff pastry terdiri dari tepung, mentega, dan air. Mentega yang digunakan harus segar dan hangat agar pastry yang dihasilkan bisa berpori-pori. Sedangkan Danish pastry terdiri dari tepung, mentega, susu, telur, gula, dan ragi. Mentega yang digunakan untuk Danish pastry harus cukup dingin agar lapisan akhirnya bisa terbentuk dengan baik. Cara pembuatan kedua pastry juga berbeda. Puff pastry dibuat dengan cara menggulung mentega dan tepung berkali-kali, sehingga menghasilkan pastry yang berpori-pori. Sedangkan Danish pastry dibuat dengan cara menggulung adonan mentega, tepung, dan bahan-bahan lainnya berkali-kali, sehingga menghasilkan pastry yang berlapis. Terakhir, Danish pastry lebih sering digunakan untuk membuat makanan seperti donat, pai, dan makanan lainnya. Puff pastry, di sisi lain, lebih sering digunakan untuk membuat makanan seperti tart, croissant, dan roti isi. Jadi, Danish pastry dan puff pastry adalah dua jenis pastry yang sangat berbeda. Perbedaan utama antara keduanya adalah tekstur, bahan, dan cara pembuatan. Danish pastry lebih sering digunakan untuk membuat donat, pai, dan makanan lainnya, sedangkan puff pastry lebih sering digunakan untuk membuat tart, croissant, dan roti isi. 7. Puff pastry cocok untuk makanan yang lembut dan ringan, sedangkan Danish pastry cocok untuk makanan yang lebih kaya. Puff pastry dan Danish pastry adalah dua jenis pastry yang sering dibandingkan. Meskipun mereka berdua memiliki beberapa karakteristik yang sama, mereka juga memiliki beberapa perbedaan. Puff pastry dan Danish pastry memiliki komposisi yang berbeda, tekstur yang berbeda, dan juga aplikasi yang berbeda yang membedakan keduanya. Pertama, komposisi mereka berbeda. Puff pastry terdiri dari lapisan-lapisan lembaran kulit lembut yang terbuat dari mentega atau minyak, tepung, dan air. Mentega atau minyak sebagai lapisan luar membuat pastry terlihat lebih lembut dan renyah. Sedangkan Danish pastry terdiri dari adonan roti biasa yang ditambahkan dengan mentega atau minyak. Komposisi adonan roti ini membuat pastry terasa lebih kaya dan lebih tebal. Kedua, tekstur mereka juga berbeda. Puff pastry memiliki tekstur lembut dan renyah karena lapisan-lapisan mentega atau minyak yang dipakai. Lapisan-lapisan ini menghasilkan volume yang tinggi ketika dipanggang dan menciptakan efek puff yang menonjol. Sedangkan Danish pastry memiliki tekstur yang lebih padat karena adonan roti yang digunakan. Ketiga, aplikasi mereka juga berbeda. Puff pastry lebih cocok untuk makanan yang lembut dan ringan seperti croissant, tart, dan juga bakpao. Sedangkan Danish pastry lebih cocok untuk makanan yang lebih kaya seperti kue, pastel, dan juga bolu. Keempat, bagaimana cara membuat mereka berbeda. Puff pastry adalah produk jadi yang mudah diakses di toko. Jadi, Anda hanya perlu membeli produk ini dan menyiapkannya seperti yang diinginkan. Sedangkan Danish pastry harus Anda buat sendiri. Anda harus mengaduk adonan, membuat adonan, menggulung adonan, dan juga memanggangnya. Kelima, waktu yang dibutuhkan untuk membuat pastry ini juga berbeda. Puff pastry hanya membutuhkan waktu yang sedikit untuk disiapkan. Anda hanya perlu memanggangnya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Sedangkan Danish pastry membutuhkan waktu yang lebih lama untuk disiapkan. Anda harus mengulurkan adonan, menggulung adonan, dan juga memanggangnya. Keenam, kesegaran pastry ini juga berbeda. Puff pastry hanya akan tetap segar selama beberapa jam setelah dipanggang. Jadi, apabila Anda ingin menyimpan pastry untuk jangka waktu yang lama, Anda harus membekukannya. Sedangkan Danish pastry akan tetap segar selama beberapa hari setelah dipanggang. Ketujuh, puff pastry lebih cocok untuk makanan yang lembut dan ringan, sedangkan Danish pastry lebih cocok untuk makanan yang lebih kaya. Puff pastry memiliki lapisan-lapisan mentega atau minyak yang menciptakan tekstur lembut dan renyah. Sedangkan Danish pastry memiliki adonan roti yang menciptakan tekstur yang lebih padat dan lebih kaya. Oleh karena itu, puff pastry lebih cocok untuk makanan seperti croissant, tart, dan juga bakpao, sedangkan Danish pastry lebih cocok untuk makanan seperti kue, pastel, dan juga bolu. Jadi, itulah perbedaan utama antara Puff pastry dan Danish pastry. Meskipun mereka memiliki komposisi, tekstur, dan aplikasi yang berbeda, mereka juga memiliki beberapa kesamaan. Mereka sama-sama menggunakan mentega atau minyak sebagai lapisan luar, dan mereka keduanya merupakan pastry yang enak.
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 2bad8d08-0c1e-11ee-b521-69506f794564 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Halo Teman-teman baking, Saya Doni Fernando Mahasiswa STP Trisakti sekaligus penerima Beasiswa Unggulan 2019 dari Kemendikbud. Tulisan ini sebagai salah satu syarat laporan yang akan saya serahkan, selamat membaca Halo semua kalian taugasih kalo croissant, danish pastry, dan puff pastry itu berbeda, kalian taungga dari segi apa bedanya. Yuk kita bahas apasaja yang menjadi pembeda antara croisant , danish pastry, dan puff pastry.... Penggunaan Ragi/ yeast Puff pastry tidak menggunakan ragi sehingga tidak terlalu mengembang dan renyah yeyapi tidak flakey. sedangkan Croissant dan danish pastry menggunakn ragi dalam proses pastry biasanya diisi dengan isian yang manis seperti pisang, cokelat, dan jam walaupun demikina puff juga bisa diisi dengan isian yang asin seperti saute smoked beef. Croissat identik dengan bentuk yang berlapis lapis. biasanya croissant di makan dengan butter tetapi ada juga yang diisi seperti croissant chocolate. Danish pastry sering kali diisi dengan isian yang manis seperti blubery dan pastry cream, strawberry dan pastry cream, dan lain sebagainya. tetapi di sekarang ini danish dan croissant isa diisi dengan isian apapun mulai dari hanya menggunaakan butter dan gula saja hingga manis dan asin pun bisa di pakaiSuhu Ruangan Kalian tau gasih dalam pembuatan Danish dan Croissant perlu di perhatikan suhu ruangnya juga. Kenapa demikian? karena butter yang digunakan untuk melaminasi atau proses pelapisan nya menggunakan butter corsvet yang rentan meleleh sehingga membuat adonan menjadi mudah robek dan tidak berlapis. Semakin banyak lapisan croisant semakin baik. Suhu ruang sangat berpengaruh dikarenakan pada saat proses melaminasi suhu adonan dan sushu butter corsvet harus sama sehingga midah untuk digiling dengan mesin ataupun tangan. jiak Suhu kedua bahan tersebut berbeda saat proses laminasi butter akan keluar dari adonan dan menyebabkan adonan robek atau pecah dan tidak memberikan lapisan yang baik seperti croisssant pada umumnya. Puff pastry tidka memerlukan suhu ruang yang terlalu dingin karna proses pelapisannya tidka terlalu banyak suhu yang digunaakn cukup 24-26 celcius PembuatanPuff pastry, dansih dan croissant sama sama hanya perlu di aduk sampai 3/4 kalis dan dilanjukan dengan proses pelipatan sebanyak 4 hingga 5 kali dengan ketebalan 2-3 cm. tetapi dalam proses mengistriahatkan adonan puff pastry cukup singkat dikarenakan hanya memerlukan waktu 30 menit saja di dalam chiller atau frezzer. sedangkan croissant dan danish memerlukan waktu yang lebih lama mulai dari 1 jam hingga 1 hari di dalam frezzer. 1 2 Lihat Foodie Selengkapnya
perbedaan puff pastry dan danish pastry